Selasa, 20 September 2011

"Burung Enggang" Simbol Kehidupan Dayak Yang Menuju Era Kepunahan

[Disunting dari Komunitas Blogger Dayak-Oleh: Oktavianus Oki]
"Burung Enggang" sebutan ilmiahnya dalam bahasa inggris "Hornbill" (Allo, Ruai/Arue sebutan bagi orang dayak) dan "Manuk Tingang" sebutan untuk Sub Suku Dayak di Pedalaman Sepanjang Sungai Mahakam Provinsi Kalimantan Timur adalah jenis burung yang ada di pulau Borneo. Burung enggang memiliki ukuran tubuh cukup besar, yaitu sekitar 100 cm. Ada sekitar 8 jenis burung enggang dengan warna tubuh perpaduan antara hitam dan putih, sedangkan warna paruhnya merupakan perpaduan warna kuning, jingga dan merah. Ciri khas dari burung ini adalah adanya cula paruh (casque) yang tumbuh di atas paruhnya. Burung yang makanannya buah ara ini mempunyai tingkah laku bersarang yang khusus.
Burung enggang mempunyai kebiasaan hidup berpasang-pasangan dan cara bertelurnya merupakan suatu daya tarik tersendiri.Pada awal masa bertelur burung jantan membuat lubang yang terletak tinggi pada batang pohon untuk tempat bersarang dan bertelurnya burung betina.kemudian burung jantan memberi makan burung betinanya melalui sebuah lubang kecil selama masa inkubasi, dan berlanjut sampai anak mereka tumbuh menjadi burung muda.
Mengapa burung Enggang ini di jadikan sebagai simbol oleh suku dayak? Burung ini menyimbolkan suku dayak layaknya burung Merpati menyimbolkan kesucian dan keabadian dalam keagamaan Kristiani. Karena itu pula, burung enggang ini dijadikan sebagai contoh kehidupan bagi orang dayak untuk bermasyarakat agar selalu mencintai dan mengasihi pasangan hidupnya dan mengasuh anak mereka hingga menjadi seorang dayak yang mandiri dan dewasa. Namun sekarang ini burung enggang merupakan burung langka yang sudah sangat sulit di temui di hutan borneo, ini dikarenakan pengerusakan hutan borneo yang terus-menerus terjadi, seperti penebangan hutan baik illegal logging maupun untuk dijadikan lahan perkebunan kelapa sawit. Nasib burung enggang ini sekarang sama seperti nasib suku Dayak di borneo yang semakin terpinggirkan di tanahnya sendiri. Sekarang burung ini hanya sebagai simbol dan hanya dapat dilihat dalam suatu rekaman gambar yang menunjukkan masa kejayaannya dimasa lampau. Burung ini hanya dapat dilihat sebagai simbol yang dilukiskan berupa motif seperti pada gambar ini. Kasihan sekali nasib mereka. Sebagian yang tersisa darinya hanya sebuah gambar dan segelintir bagian paruh dan bulu yang tetap di simpan rapi oleh masyarakat suku dayak.

SAUDARA KU

SAUDARA ku,
[1] Laurensius Windy Abeh - Samarinda, 22 Juli 1971.
[2] Yohanes Andy Abeh, S.Sos, M.Si - Samarinda, 02 Juli 1973.
[3] Christianus Arie Dedy Bang, SE - Tering Baru, 08 April 1977.
[4] Yulius Erick Juanady Abeh, SE - Samarinda, 30 Mei 1979.
[5] Monika Evi Daryani Lun, A.Md.Kom - Samarinda, 27 Agustus 1984.

Keterangan Foto :
[dari kanan >> ke kiri <<]
Laurensius Windy Abeh >> Yohanes Andy Abeh >> Ibunda Rogeria Huring >> Mgr. Sului Florentinus MSF >> Ayahnda Daniel Djenau Abeh >> Monika Evi Daryani Lun >> Yulius Erick Juanady Abeh >> dan Christianus Arie Dedy Bang<<.
[Foto pada acara Pisah Sambut Ketua BPH YP3R Samarinda di Aula Keuskupan Agung Samarinda, 29 Mei 2007].

ISTRI dan ANAK KU


ISTRI ku tercinta, SARTIANA KOMBONG [Suku Toraja] ; agama Katolik ; kelahiran Balikpapan, 26 Oktober 1980. Anak ke 1 dari 5 bersaudara : [1] Sartiana Kombong, [2] Melly, [3] Justy, [4] Julyana Mathius, [5] Boni Lelekada, dari Ayah MATHIUS LELEKADA dan SARLOTA NORO [Toraja Asli Bo']. Pendidikan : SDN Samarinda Seberang (1992), SMPN 8 Samarinda Seberang (1995), SPK Dirgahayu Samarinda (1998) ; AKPER Dirgahayu Samarinda (2010) Riwayat Pekerjaan : Karyawan [Perawat] RS Dirgahayu Samarinda (1999 s.d. 2002), Tenaga Kerja Kontrak (TKK) Pemkab Kutai Barat (2003 s.d. 2007), CPNS Pemkab Kutai Barat (TMT 1 Jan 2007), PNS Pemkab Kutai Barat (TMT 1 Mei 2009) ; Alamat Rumah : Jln. Durian RT IV Kampung Rejo Basuki 75576 - Kecamatan Barong Tongkok - Kabupaten Kutai Barat. Alamat Kantor : RSUD Harapan Insan Sendawar Jln. Mawar - Kampung Sekolaq Joleq - Kecamatan Sekolaq Darat - Kabupaten Kutai Barat - SENDAWAR.



Anak-anak buah HATI-ku, anugerah TUHAN dan berkat CINTA KASIH-ku dgn ISTRI tercinta yang telah terbina bersama sejak 10 November 2001.



ANAK ku tersayang,
[1]
KEVIN JONATHAN DAUNG, agama Katolik ; kelahira
n Samarinda, 28 Agustus 2002 ; Pendidikan : 1. Tamatan TK El-Bethel Sumber Sari Kecamatan Barong Tongkok (2008), 2. SD Katolik WR. Soepratman Barong Tongkok (Kelas 4B/2011).








ANAK ku tersayang,
[2] KAREN JESSICA DAU ; agama Katolik ; kelahiran Sendawar [Kab. Kutai Barat Prop. KALTIM], 03 Januari 2006. Pendidikan : TK Transformasi Belempung - Sendawar (2011)